Proses Belajar Santri Putri PP. Al-Iman Putri Ponorogo
- Posted by Al-Iman Mutimedia
- Categories Artikel
- Date Juni 18, 2022
- Comments 2 comments
Nabiilah Naurah Febriani
Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
Semester. 6
301190073
Proses Belajar Santri Putri PP. Al-Iman Putri Ponorogo
Pondok pesantren ialah lembaga pendidikan Islam dengan sistem asrama, ada santrinya, Kyai sebagai sentral figurnya, dan masjid sebagai tempat pusat kegiatan yang menjiwai.
Menurut riwayat, pondok pesantren itu bermula dari adanya seorang Kyai (orang ‘alim) yang mengajar di surau atau masjid kecil, kemudian datang beberapa orang santri yang ingin mengenyam (belajar) ilmunya sambil menumpang di rumah kyainya tersebut. Semakin hari semakin banyak santrinya yang datang dan akhirnya rumah kyai itu tak dapat lagi menampungnya. Sehingga timbul inisiatif untuk mendirikan pondok-pondok atau kombongan atau dangau di sekitar masjid dan rumah kyai tadi.
Belajar di Pondok Pesantren Al-Iman bernaung di bawah Kulliyatu-l-Mu’alimiin al-Islamiyah (KMI Putra) di Ngambakan, Bangunrejo, Sukorejo, Ponorogo dan Kulliyatu-l-Mu’alimaat al-Islamiyah (KMI Putri) di Babadan, Ponorogo. Masanya 6 tahun untuk kelas biasa dan 4 tahun untuk kelas eksperimen.
KMI kelas I s/d III setingkat dengan Madrasah Tsanawiyah/SMP dan KMI kelas IV s/d kelas VI setingkat dengan Madrasah Aliyah/SMA. Pengertian setingkat disini tidak berarti sama persis baik materi ataupun jumlah jam pelajarannya, melainkan ada yang sama dan ada yang sedikit berbeda, namun kandungan muatannya bisa dikatakan seiring dan sejalan.
Di KMI Al-Iman pelajaran agama dan bahasa mendapat bagian paling banyak ketimbang pelajaran umum, dimaksudkan untuk memantangkan bahasa santri terkhusus bahasa Arab. Sedangkan pelajaran umum diprioritaskan materi-materi pelajaran yang terdapat dalam ujian nasional. Untuk itu agar alokasi waktunya cukup, maka kegiatan ekstrakulikuler seperti olahraga, kesenian, dan keterampilan dilakukan di luar jam pelajaran formal, seperti di pagi buta atau sore hari.
Adapun kelas eksperimen ialah program setingkat ‘Aliyah yang ditempuh selama 4 tahun dan diperuntukkan bagi siswa tamatan Madrasah Tsanawiyah/SMP. Di tahun pertama (I Exp) mempelajari materi-materi agama dan bahasa (Arab-Inggris) kelas I dan II, kemudian di tahun kedua (III Exp) mereka mempelajari materi-materi agama dan bahasa (Arab-Inggris) kelas III dan IV. Adapun di tahun ketiga (kelas V) mereka berkumpul dengan rekan-rekannya yang duduk di kelas IV, begitu pula di tahun keempat (kelas VI). Jadi urutan kelas eksperimen sebagai berikut: Kelas I Exp, III Exp, V dan VI.
Muatan pelajaran bahasa Arab dan agama di KMI Al-Iman dibuat padat dan terpadu. Karena target yang harus dicapai ialah tamatan kelas VI, sudah harus dapat memahami sendiri kitab-kitab yang berbahasa Arab.
Tentang proses belajar-mengajar, sistem yang dipraktekkan di Pondok Pesantren Al Iman yakni bahasa Arab dan Inggris dimana kedua-duanya menggunakan langsung (direct method) yaitu guru dan siswa tidak memakai terjemahan dalam belajar kedua bahasa tersebut. Tetapi guru dan siswa langsung berbahasa Arab dan atau Inggris. Sementara di sekolah lain atau di lembaga lain memakai terjemahan ke dalam bahasa Indonesia.
Untuk menunjang proses belajar dan mengajar ini, serta menopang sistem pembelajaran di Pondok Pesantren Al-Iman maka diadakan pendampingan oleh para asatidz dan ustadzat dalam proses belajar para santri. Santri diwajibkan untuk belajar di malam hari selepas waktu shalat Isya, mulai pukul 20.00 WIB sampai dengan pukul 21.45 WIB.
Jika memasuki waktu ujian semester dan ujian akhir semester makan proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) akan diliburkan dan diganti dengan hari tenang, yang akan disi dengan proses belajar secara individual oleh para santri dengan bimbingan para guru serta jajarannya untuk mensukseskan proses belajar dalam menghadapi ujian.
Pendampingan yang dilakukan oleh asatidz dan ustadzat berjalan dengan sistem bergilir setiap harinya, juga didakan absen secara keliling oleh petugas pengawas belajar santri. Telah terbukti bahwa dengan pendampingan yang baik di waktu belajar santri, dapat mendongkrak kenaikan nilai perindividu santri juga kesemangatan para santri dalam proses belajar, baik di dalam maupun di luar kelas, baik yang formal ataupun non-formal.
Dengan proses dan metode ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas belajar para santri dan pada akhirnya dapat juga meningkatkan mutu pembelajaran di Pondok Pesantren Al-Iman. jika hal ini terwujud nantinya maka akan tercipta pula generasi yang ahli ilmu dan pendidikan, yang merupakan tujuan awal didirikannya KMI yaitu lembaga persemaian guru-guru.
Previous post
Program Pembangunan Aktualisasi Diri Peserta Didik dalam Meningkatkan Mutu
Next post
STUDI KASUS KEPRIBADIAN SANTRI BARU DI PONDOK PESANTREN AL-IMAN PUTRA PONOROGO
You may also like
Oleh: Nurhadi, M. Pd. I. Bakat dan minat peserta didik menjadi pertimbangan dalam menentukan program pengembangan aktualitas diri peserta didik di pondok pesantren al-iman putra. Hal ini dimaksudkan supaya peserta didik mampu mengaktualisasikan seluruh potensinya. Abraham maslow menjelaskan, aktualisasi …
MENANGKAP PESAN-PESAN PROSES AKREDITASI
Oleh: Nurul Hakim, S.Th.I., M.Hum. Setiap pimpinan lembaga pendidikan—dari tingkat Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi pasti menginginkan agar akreditasi yang diberikan oleh pemerintah terhadap lembaganya baik nilainya. Untuk mendapatkan penilaian yang baik dari tim penilai akreditasi tentu tidaklah mudah. …

2 Comments
Waah menarik sekali
trimakasih