-
0 Comments
Petuah Nasehat
by: Usth. Hanin Umma Juhainna. Lc
“Hi, everyone! It’s such a pleasure to greet you from this page, and knowing that you have and interst to read some article. Now, I will share to you my tinny winny knowledge, and hopefully, it’s will open your mind and eyes and also fullfill your curiosity. But firstly, I hope you mind to take a look at dictionary to know what all these words mean, and don’t just ignore it because you don’t understand and ended up don’t care about it. And remember, that everything need an effort including learning languages. In this opportunity, I will share to you about the world, that maybe, you rarely heard of.”
Pernahkah kalian berimajinasi, saat membuka buku bahasa inggris, atau buku-buku yang menceritakan tentang suasana diluar sana? Buku yang menceritakan tentang suasana kehidupan Nabi kita di negeri Arab pada zaman itu. Atau kamu suka menonton film atau novel yang berlatar belakang musim atau ikon-ikon kota disana? Wah, pasti asyik sekali ya membayangkannya. Lalu, pernah tidak terdetik dalam hati kalian kalau kalian ingin pergi ke tempat yang di ceritakan dalam buku-buku atau film tersebut? contohnya saja novel dan film “Negeri 5 Menara” karya A. Fuadi , yang menceritakan seorang Alif yang sekolah di Gontor hingga melanglang buana ke London dan negara-negara lain. Ada juga dalam buku bahasa inggris kalian yang menceritakan tentang kota di musim semi maupun musim salju, yang mungkin belum pernah kita lihat. Mungkin semua itu hanya bisa jadi imajinasi hiburan semata bagi kita para santri yang jarang melihat dunia luar. Tapi, apakah menurut kalian mewujudkan mimpi untuk sekedar jalan-jalan ke negara-negara di dunia ini mustahil? Oh tentu tidak!
Seperti yang kita tahu, alumnus kita sudah banyak tersebar dimana-mana. Tidak hanya sekedar di kota asal masing-masing, banyak alumnus kita yang study dan tinggal di luar negeri. Ada yang terbanyak di Mesir, kurang lebih sudah 40 Alumni yang sedang dan sudah lulus dari sana, ada juga yang di Turki, London, Swiss, Yaman, Jordan, dan Australia. Jadi, bukanlah mimpi itu melihat banyaknya pendahulu kita yang berhasil melanglang buana menjelajahi dunia? “Emangnya enak kuliah diluar negeri? bukanya sulit karena pakai bahasa asing? udah jauh pasti mahal! Kalau kita mau, juga gatau caranya dan harus gimana?” Itukan yang terbesit di fikiran kalian setelah membaca tulisan diatas? Oke, dikesempatan kali ini, saya akan bagikan kelebihan yang akan kalian dapatkan dan kiat-kiat untuk kuliah keluar negeri! let’s chek it out!
“ Benefit of Study Abroad ”
- Studying and Touring
Bukan hal yang asing bagi para perantau luar negeri buat belajar sekaligus jalan-jalan. Karena aji mumpung kita lagi diluar negeri, pasti ga tahan kalau ga jalan-jalan minimal sekali selama disana. Dengan view baru dan suasana baru yang mungkin tidak akan kita jumpai di kampung halaman, maka tidak sedikit dari kita yang “mengharuskan diri” minimal jalan-jalan ke satu tempat paling ikonik di negara rantauan. Contohnya seperti IKPI Cairo (Ikatan Alumni Pondok Al-Iman) yang mengagendakan perjalanan bersama setahun sekali setiap libur musim panas. Di tahun 2021 dan 2022, kami pergi ke kota pesisir Alexandria untuk berziarah ke beberapa makam Imam, seperti imam Bushiri, penulis shalawat burdah dan makam Nabi Daniel, dan ke perpustakaan pertama di dunia Blibliotheca. Ditahun lalu, kami pergi berlayar di laut utara mesir bernama ‘Ain Sukhna untuk memanaroma indahnya laut Mesir.
“Makam Nabi Daniel” |
“Perpustakaan Pertama Bliblioteca Alexandria” |
“Ain Sukhna” |
- New friends
Tentu saja di negara asing, kita pasti memiliki teman-teman pribumi, maupun teman sesame perantauan dari negara lain. Sangat menyenangkan punya teman dari berbagai negara, karena kita bisa bertukar cerita dan tradisi tentang negara masing-masing. Tak jarang bagi kami untuk membagikan makanan buatan kami ke teman-teman beda negara.
- New food new tradition
Selain suasana dan pemandangan yang berbeda, tentunya di negara orang kita juga akan mengalami yang namanya culture shock, alias terheran-heran dengan perbedaan budayanya. Paling terlihat biasanya dari makanannya. Di Eropa, kita akan lebih menjumpai banyak sekali jenis roti-rotian, mulai dari roti yang keras sekali, sampai jenis-jenis cake manis.
Di Timur Tengah kita akan lebih sering menjumpai makanan dengan rasa asam atau asin saja, atau lebih sering tanpa rasa. Makanan inti dinegara ini Namanya ‘Isy, yang berarti kehidupan. Karena sifat roti ini yang kering dan tahan berhari-hari serta murah, orang Mesir terutama, hidup dengan roti ini. Di timur Tengah orang-orang sangat menyukai acar, dari acar wortel, lobak, tomat, timun, dll. Saking banyaknya per-acar-an, biasanya di minimarket aka nada tempat khusus yang jual bertoples-toples acar. Selain itu, orang timur Tengah sangat menyukai manis, maka disini kita akan banyak menjumpai toko roti yang menjual berbagai macam roti, cake, dan manisan seperti kunafa, baklafa dll. Tidak jauh beda di Turki, karena letak geografisnya ikut benua eropa, dan bertetangga dengan negara-negara arab (Mesir, Saudia, Lebanon) maka makananya perpaduan antara Eropa dan Timur Tengah. Di Turki, kita akan sering menjumpai banyak desert, mulai baklafa, kunafe, dll, sama seperti di Timur Tengah. Walaupun turki negara asal kebab, tapi ga semua kebab disini enak, karena bumbunya berbeda dari kebab yang sudah di adaptasi di Indonesia.
“ Toko roti di Eropa & Turki ” “ Roti ‘Isy ”
Setelah membahas sekilas tentang huru hara sekolah di luar negeri, lalu bagaimana caranya supaya kita bisa pergi kesana? Yuk, kita lanjutkan topik kita dibawah!
- “Language” is your first modal
Sudah tidak asing lagi bagi para santri Al-Iman, sudah seharusnya santri-santri Al-Iman ini menggunakan Bahasa Arab/Inggris dalam keseharianya. Tapi, akhir-akhir ini terjadi penurunan yang cukup drastis dalam penggunaan bahasa dimanapun kalian berada. Kunci pertama untuk kita bisa sekolah di luar Negeri adalah dengan bahasanya, karena seperti yang kita tahu, bahasa adalah palu peroboh dinding perbedaan. Walaupun kamu punya uang untuk sekedar jalan-jalan keluar negeri, pasti akan lebih menyenangkan Ketika kita bisa berkomunikasi dengan warga lokal, apalagi untuk tinggal disana, maka bahasa adalah kunci paling pertama yang perlu kamu dapatkan untuk bisa ke luar negeri. Maka, selama kita masih di pondok, kita memiliki wadah yang luar biasa banyak untuk mengembangkan bahasa asing dan mempraktekanya secara rutin. Maka mulai dari sekarang, ayo kita lebih semangat lagi untuk memperdalam bahasa asing kita hingga kita percaya diri untuk berbincang dengan orang asing.
- Mediator atau Broker
Diluar sana, sudah banyak sekali orang yang sekolah maupun bekerja di luar negeri. tentunya, tidak semua orang juga tahu cara untuk berangkat ke sana sendiri tanpa bantuan kenalan. Maka dari itu, ada banyak sekali broker/agen yang membantu siapapun yang ingin sekolah ke luar negeri. Jika kamu ingin ke Turki, Mesir, Yordania ataupun Pakistan, kamu bisa pergi ke Mediator Mumtaza Center yang terletak di Bojonegoro. Ada juga Mediator Eldarrosah yang ada di Banten. Kalau kamu ma uke Eropa, kamu bisa ikut tesnya lewat LPDP dan tentunya tes IELTS dan TOEFL. Semua mediator yang ada diluar sana memfasilitasi berbagai informasi, tes, serta keberangkatan kamu Ketika sudah dinyatakan lulus tes kuliah di negara tujuan.
- Biaya
Kuliah dimanapun itu, pastinya membutuhkan biaya, mau di dalam negeri maupun diluar negeri. tapi kamu tidak usah khawatir, ada banyak sekali program-program beasiswa yang bisa kamu cari sebelum ataupun ditengah-tengah masa belajar kamu. Pun, tidak semua kuliah di luar negeri itu mahal, contohnya di Mesir. Disana, kami hanya perlu membayar DU, Visa dan buku kuliah setiap tahunya yang kurang lebih jika ditotal hanya memakan biaya 700 ribu rupiah. Kalau di Sudia dan Eropa, yang mata uangnya lebih tinggi dari negara kita, mungkin akan terasa mahal, tapi jangan khawatir karena ada banyak peluang beasiswa disana.
Mungkin cukup sekian informasi dari saya, jika kamu masih penasaran, jangan sungkan untuk cari saya ya! Kami segenap Keluarga Al-Iman cabang Luar Negeri siap menyambut adik-adik yang akan dating kesini! Jadi, jangan kubur apapun mimpimu, dan berusahalah untuk meraihnya! See you latter!